Ada satu artikel yang pernah aku baca. Cerita yang mengisahkan tentang pergulatan batin dari seorang perempuan terhadap dua orang lelaki muda. Perempuan itu dipaksa harus menjatuhkan pilihan pada salah satu dari dua orang lelaki, yang sama-sama mencintainya, yang sama-sama sudah dikenalnya, dan sama-sama disukainya. Pilihan yang tentu saja sulit, karena perempuan itu sudah mengenal betul sifat keduanya. Sudah paham kelebihan dan kekurangan masing-masing pribadi. Ketiganya sudah terikat dalam hubungan akrab yang sadar bahwa persahabatan mereka akan segera diuji dengan keadaan ini.
Akhirnya perempuan tadi melabuhkan pilihannya pada salah satu lelaki. Dengan satu alasan, satu alasan yang absurd, mungkin terasa aneh, tidak membumi, dan mengherankan. Satu alasan yang mungkin kita akan tertawa mendengarnya ato mencibir karenanya. Yaitu bahwa lelaki yang ditinggalkannya mempunyai satu kelebihan dibanding lelaki yang dipilihnya. Kelebihan nya lah yang menyingkirkannya dari arena.
Kelebihan itu, yang membuat lelaki itu ditinggalkan, adalah kemampuan untuk tetap tegar. Karena ketegaran hatinyalah maka dia ditinggalkan. Sebab lelaki yang lain akan hancur jika dia tinggalkan. Yang kemudian hanya akan membuat mereka bertiga akan saling merasa bersalah. Bukan kehancuran yang diingini dalam hubungan ini, tapi kemampuan untuk berbuat lebih jauh dan berkembang lebih besar.
“Aku meninggalkanmu karena kamu lebih tegar dibanding lelaki itu. Dan aku tau kamu akan tetap mampu berjalan disepanjang hari-harimu. Sebab aku telah banyak belajar darimu dan kamu telah membentukku. Kamu lah batu penjuruku yang tidak akan goyah meski aku tidak bersamamu.”
Akhirnya perempuan tadi melabuhkan pilihannya pada salah satu lelaki. Dengan satu alasan, satu alasan yang absurd, mungkin terasa aneh, tidak membumi, dan mengherankan. Satu alasan yang mungkin kita akan tertawa mendengarnya ato mencibir karenanya. Yaitu bahwa lelaki yang ditinggalkannya mempunyai satu kelebihan dibanding lelaki yang dipilihnya. Kelebihan nya lah yang menyingkirkannya dari arena.
Kelebihan itu, yang membuat lelaki itu ditinggalkan, adalah kemampuan untuk tetap tegar. Karena ketegaran hatinyalah maka dia ditinggalkan. Sebab lelaki yang lain akan hancur jika dia tinggalkan. Yang kemudian hanya akan membuat mereka bertiga akan saling merasa bersalah. Bukan kehancuran yang diingini dalam hubungan ini, tapi kemampuan untuk berbuat lebih jauh dan berkembang lebih besar.
“Aku meninggalkanmu karena kamu lebih tegar dibanding lelaki itu. Dan aku tau kamu akan tetap mampu berjalan disepanjang hari-harimu. Sebab aku telah banyak belajar darimu dan kamu telah membentukku. Kamu lah batu penjuruku yang tidak akan goyah meski aku tidak bersamamu.”
This entry was posted
on 15.01
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
wah, kalo gitu ce lebih suka co yg cengeng dong ya.... gyahahaha.
Ehm.. cerita yang menarik. Tidak ada pilihan yang salah hanya bagaimana kita memahami sebuah konsekuensi dari pilihan yang kita ambil.
Ni cewe mang baik klo dia mang berpikir tuk kebaikan cwo asalkan dia mang siap dengan kekurangan yang ada and gak masalah orang mo bilang apa coz setiap kebaikan pasti ada balasannya tul ga hehe ....tp apakah dia memang gak mau memilih cwo yang mempunyai satu kelebihan dibandingkan yang lainnya. well, who knows ?? hehe
Pagi menjelang siang ini, gue menyendiri di lantai dua yang banyak cewe` kapitalindo berlalu lalang ini, tuk menepati janji menulis sepatah, dua patah atau tiga patah kata.
Setelah membaca, mencoba memahami - walau tetap bingung - maka terbesitlah satu pemikiran tuk maknai cerita.
Kadang ada ketedesakan
kan satu pilihan
Kadang ada kesulitan
tuk tentukan pilihan
Pilihan hanyalah satu keputusan
Entah rasio, naluri, atau keterpaksaan yang mendorongnya
Keputusan adalah satu konsekuensi
Entah itu baik atau buruk
Baik ataupun buruk hanyalah situasi
Situasi yang tergantung bagaimana kita menghidupinya
Hidup adalah ekspresi
Satu ekspresi keberanian tuk memilih dan tuk hidup dalam pilihan
Ps.
- Hahaha .... cewe` seringkali memang `absurd` ya dalam menentukan pilihan...
- Hihihi.. ini omongan sok iye banget sih ... peace yah mbah putri .. just keep `ur spirit..
alesan yg bagus.. ngak kepikiran :p nasib lah untuk cowo yg ditolak...
tp tuh cewe payah juga yaa... suka sama 2 cowo.. salah satu bukti bahwa ngak cuman cowo aja yg suka ngeduain :p